Forum

Selasa, 21 Desember 2010

Perbekalan Farmasi & Medical Representative

·         Obat bebas atau over the counter adalah obat yang bisa di beli tanpa resep dokter dan terbilang aman. Obat ini bisa di beli di apotek, bahkan di warung. Obat ini ditandai dengan lingkaran hijau bergaris tepi warna hitam. Obat ini digunakan untuk mengobati gejala-gejala penyakit ringan ringan. Contoh obat : vitamin/multivitamin
·         OKT atau obat keras terbatas
·         Perbekalan farmasi berupa obat & alat kesehatan. 
·         Berdasarkan UU obat digolongkan :
1)      Obat bebas
2)      Obat keras
3)      Obat psikotropika
·         Jenis-jenis perbekalan farmasi
·         obat generik adalah obat dengan nama generik atau nama obat dari zat berkhasiat yang dikandungnya. Ini sudah ditetapkan dalam F.I & International non-propidary names(INN) dari WHO. Nama ini dtempatkan sbg judul dari monografi sediaan yg mengandung nama generik tsb sbg zat tunggal (amoxicillin, ranitidin)
·         obat dagang (branded drugs) adalah obat dengan nama sediaan obat yang diberikan oleh pabriknya dan terdaftar di DEPKES. Disebut juga sebagai merek terdaftar dari suatu generik dan diproduksi berbagai macam sediaan obat nama dagang yg berlainan tetapi suatu zat aktifnya sama.  contoh : parasetamol  = panadol, pamol, dsb
·         obat bebas terbatas atau obat daftar w adalah obat yang masih bisa dibeli dengan jumlah tertentu tanpa resep dokter. Ciri obat ini berupa lingkaran biru bergaris tepi hitam, biasanya dalam kemasan obat tertera peringatan yang bertanda kotak kecil bedasar warna gelap/ kotak berwarna putih bergaris tepi hitam
·         obat keras (obat daftar g = gevaartisk =berbahaya) adalah obat yang bisa diperoleh dengan resep dokter. Ciri obat ini dengan adanya lingkaran berwarna merah dengan garis tepi hitam dengan tulisan K di dalamnya. Obat-obat yang termasuk gol. Obat ini adalah antibiotik (penisilin, tetrasiklin, dsb). Obat ini berkhasiat keras & bila dipakai sembarangan bisa meracuni tubuh  dan menyebabkan kematian
·         faktor – faktor dalam pembelian
1.      kondisi keuangan : tepat/tidaknya pembayaran hutang, memberikan peluang untuk medapatkan diskon
2.      jenis sediaan farmasi yang dibutuhkan : pembelian disesuaikan dengan stok sediaan farmasi yang dibutuhkan
3.      menentukan jumlah sediaan yang harus dibeli : menentukan jumlah sediaan yg akan dibeli agar tidak terjadi penumpukan di gudang
4.      jarak apotek dengan pemasok : lamanya waktu pengiriman, resiko kehabisan barang
5.      kondisi sosial politik
6.      kondisi gudang : pembelian obat disesuaikan dengan kapasitas gudang. sarana tempat menyimpan obat harus sesuai dengan sifat obat & peraturan yang berlaku sprti lemari narkotika, kulkas vaksin, suppositoria, ovula. Lemari untuk bahan semi solid (salep).
7.      daluarsa obat : batas daluarsa dibawah 1 tahun tahun memiliki resiko tinggi.
·         Kosmetika bedasarkan fungsinya        :
1.      Sediaan bayi                                             
2.      Sediaan rias mata
3.      Sediaan mandi    
4.      Sediaan rias wajah
5.      Sediaan kebersihan badan
6.      Sediaan pewarnaan kulit
7.      Sediaan cukur
8.       Sediaan mandi surya & tabir surya
9.      Sediaan wangi-wangian
10.   Sediaan kuku
11.  Sediaan rambut
12.  Sediaan higiene mulut
13.  Sediaan pewarna rambut
·         Tahap pembelian
1.      Pengiriman daftar kebutuhan
2.      Penyimpanan defecta
3.      Perencanaan dan pembelian
4.      Pemeriksaan dan penerimaan barang
5.      Pemeriksaan faktur
6.      Pembukuan
·         Penyimpanan obat, dibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya,
1.      menurut suhu dan kestabilannya
2.      mudah tidaknya terbakar,
3.      tahan/tidaknya terhadap cahaya.
4.      Dipisahkan antara obat ASKES dan Swadana
5.      Penyusunan obat secara alfabetis dan FIFO (First In First Out)
·         Penataan perbekalan farmasi di ruang ethical
1.      peraturan
narkotika, psikotropika dan obat daftar G :
1)      lemari semi solid
2)      lemari obat cair
3)      lemari pendingin *menyusun sesuai alphabetis (mengacu pada farmakope)*

2.      Lay Out
1)      Tipe |__|
2)      Tipe |__
3)      Tipe |    |
3.      Bentuk lemari  : sarang tawon. Tanda lemari : diatas lemari, menempel pada lemari
4.      Hiegenitas
·         Pengemasan alkes & sediaan farmasi
1.      Kemasan primer : strip, blister, dsb
2.      Kemasan sekunder : box
3.      faktor pengemasan : brosur, wadah
·         pemusnahan alkes & sediaan farmasi
1.      Diproduksi tanpa memenuhi persyaratan yang berlaku
2.      Telah kadaluarsa
3.      Tidak memenuhi syaratuntuk digunakan dalam pelayanan kesehatan/kepentingan ilmu pengetahuan
4.      Berhubungan dengan tindak pidana bidang sediaan farmasi & alkes
·         Laporan pemusnahan sediaan farmasi dan alkes
1.      Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan
2.      Jumlah yang dimusnahkan
3.      Nama, penanggung jawab
4.      Nama satu orang saksi dalam pelaksanaan pemusnahan
*dimusnahkan oleh perusahaan dan dinkes, apotek tidak terlibat*
·         Faktor-faktor pengelolaan perbekalan farmasi             :
1.      Undang-undang peraturan pemerintah
2.      Golongan/jenis obat
3.      Sifat-sifat obat
4.      Cara penyimpanan
5.      Hukum dan etika pelayanan
6.      Unsur-unsur bisnis dan sosial
·         Penyaluran sediaan farmasi & alkes dilakukan oleh badan usaha yang memiliki izin sebagai penyalur dan menteri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk menyalurkan sediaan farmasi dan alkes.

·         Pelaporan narkotika dan psikotropika, berupa :
Apotek -------------------->Yudin yankes
            -------------------->Dinkes
            -------------------->Balai POM
            -------------------->PBF Kimia Farma
·         Pendekatan secara teori A.I.D.A.S
1.      Attention, menarik perhatian pembeli
2.      Interest, mengintensifkan perhatian pembeli agar berkembang menjadi minat yang kuat
3.      Desire (menggelitik keinginan), merangsang keinginan pembeli sampai mendekati titik siap beli
4.      Action (menggerakan tindakan), menutup suatu transaksi penjualan apabila calon pembeli sudah tidak ragu ragu lagi
5.      Satis faction (buliding satisfication/membentuk kepuasan), menyampaikan terima kasih.
·         Prosedur penjualan, meliputi :
1.      Berdasarkan pesanan
2.      Pengambilan di pabrik
3.      Pengiriman barang
4.      Penerimaan pemabayaran/tagihan.
·         Proses penjualan, berupa :
1.      Prespecting (mencari calon pembeli)
2.      Approach (pendekatan pendahuluan)
3.      Approach (pendekatan)
1)      Teori A.I.D.A.S
2)      Metode approach (pendekatan metode)
                                                        I.            Introductory approach, perkenalan
                                                     II.            Product approach, gambaran produk
                                                   III.            Consument  benefit approach, manfaat produk bagi konsumen
                                                  IV.            Ouriosity approach, pendekatan ingin tahu. Calon pembeli ingin tahu banyak tentang rahasia yang terkandung dalam produk
                                                     V.            Showmanship approach, memperagakan barang
                                                  VI.            Question approach, mengajukan pertanyaan
                                                VII.            Statment approach, membuatn pernyataan yang meyakinkan calon pembeli
                                             VIII.            Compliment approach, memberi pujian kepada calon pembeli
                                                  IX.            Premium approach, mengutamakan pemberian premi/hadiah
                                                     X.            Shock approach, menciptakan kejutan-kejutan kpd calon pembeli
4.      Demonstrasi / persentasi
5.      Argumentasi, melayani keberatan-keberatan
6.      Penutupan penjualan (closing)
·         Syarat – syarat transaksi
1.      Syarat kualitas produk
2.      Syarat ketentuan harga
3.      Syarat pengiriman
4.      Syarat pembayaran

·         sistem pembelian.
1.      tahap I : pengiriman daftar kebutuhan
ü  petugas penjualan membuat daftar kebutuhan barang melalui dokumen permintaan apotek (order list)
ü  mengirim OL ke bagian gudang.
2.      Tahapa II : penyiapan defecta
ü  Berdasarkan OL, fungsi gudang melihat saldo persediaan barang di gudang dan mencatat di defecta barang
ü  Mengirimkan defecta ke fungsi pembelian
3.      Tahap III : perencanaan dan pembelian
ü  Petugas pembelian menyiapkan SP, memilih supplier yang dapat memberikan harga relatif murah dari supplier lain
ü  Melakukan negosiasi mengenai harga, diskon, masa tenggang pembayaran (tunai atau kredit) dan melakukan oembelian
ü  Mengirimkan SP yang telah disetujui oleh APA ke supplier melalui fax, telfon atau diambil sendiri oleh salesman supplier
4.      Tahap IV : pemeriksaan dan penerimaan barang
ü  Petugas gudang memeriksa dan menerima barang dari supplier sesuai SP, faktur barang
ü  Membuat tanda terima barang di faktur (stempel, tanda tangan) berdasarkan fisik barang yang diterima.
5.      Tahap V : pemeriksaan faktur
ü  Petugas pembelian memeriksa jumlah, jenis, harga, diskon serta masa pembayaran hasil negosiasi dengan supplier
ü  Mengirimkan seluruh faktur pembelian barang yang telah di periksa ke fungsi TU
6.      Tahap VI : pembukuan
ü  Berdasarkan faktur yang ada tanda terima gudang, petugas TU mencatat sebagai pembelian barang apotek
ü  Membukukan pembelian barang di kartu utang sebagai hutang dagang apotek
ü  Membuat laporan pembelian dan saldo hutang setiap pembeliannya, kemudian melaporkannya ke APA.
·         Cara pelaporan narkotika dan psikotropika, laporan obat narkotika dan psikotropika selain digunaakan untuk kepentingan analisis bisnis internal, tetapi juga dilaporkan kepada pihak eksternal (sudin Yankes dati II/kodya dengan tembusan kepada dinkes provinsi, kepada balai POM, dan PBF kimia farma).
·         Cara pemusnahan narkotika dan psikotropika,pemusnahan tersebut dilakukan oleh menteri kesehatan
·         Penyimpanan alkes & PKRT
1.      Dibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya
2.      Dibedakan menurut suhu dan kestabilannya
3.      Tahan atau tidaknya terhadap cahaya
4.      Mudah atau tidaknya terbakar
5.      Diurutkan sesuai ukuran
·         Penyimpanan obat di apotek
1.      Dibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya
2.      Dibedakan menurut suhu dan kestabilannya
3.      Tahan atau tidaknya terhadap cahaya
4.      Mudah atau tidaknya terbakar
5.      Diurutkan sesuai alphabetis
·         Metode penjualan
1.      Personal selling  
2.      Samples (poster)
3.      Advertising
4.      Fair (shows, pasa
5.      Pesan lewat pos
6.      Lelang
7.      Korespondensi
8.      Pasar
·         Kiat – kiat menjadi medrep sukses
Memliki sikap mental yang positif terhadap pemasaran produk, percaya diri pada masa depannya, proporsional menjual, memiliki sikap yang ulet, berwawasan luas, displin
Tinggi, sabar, pandai berkomunikasi baik lisan/tulisan, memiliki rasa humor yang wajar pada tempatnya, ramah, sopan, rapi dalam penampilan.
Sifat-sifat umum medrep yang suksees :
1.      Komunikatif
2.      Kemampuan bergerak sendiri
3.      Kreatif
4.      Atraktif
5.      Terorganisasi baik
6.      Saling memahami
7.      Terintegrasi
8.      Berorientasi pada sasaran
9.      Loyalitas tinggi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar